Cara Pembesaran Budidaya Belut (Monopterus albus) di Air Bersih. Belut
merupakan hewan yang mirip dengan ulat, dengan tubuh yang licin, belut
hidup di lumpur, dihabitat aslinya belut dapat mengubur badannya di
dalam lumput. Alternatif budidaya belut selain di air bersih adalah cara budidaya belut dalam drum. Belut
bisa hidup dan bisa dibesarkan di air Bersih (air bening) tanpa lumpur
ini adalah hal yang sangat luar biasa, ini adalah teknik terbaru yang
pertama kali dikembangkan oleh peneliti di Jepang. Ini bener-bener ilmu
yang sangat bermanfaat bagi kita khususnya para pembudidaya belut,
sehingga kita bisa lebih effisien dalam melakukan usaha ini.
Teknik budidaya belut di air bersih mengeser pembudidaya belut mencari
"pelepah pisang, jerami, lumpur, kotoran sapi dan lain-lain, kita sudah
tidak repot lagi untuk melakukan bokasi dan menfermentasikan-nya.
Kesimpulan: belut bisa hidup dan dibesarkan pada air bersih tapi tetap harus menggunakan lumpur untuk reproduksi alami.
Secara teknis: sejauh kebiasaan makan bisa diadaptasikan dan kebutuhan
pakan bisa disuplay secara terkontrol, seharusnya pembesaran belut di
air bersih dapat dilakukan. hanya saja, kontrol terhadap kemungkinan
serangan penyakit akibat proses adaptasi harus benar-benar diamati dan
dijaga.
Keuntungan: dengan pembesaran belut pada air bersih, jumlah (yang
berkaitan dengan kelangsungan hidup) dan pertumbuhan (yang berhubungan
dengan penambahan bobot) dapat selalu terkontrol sehingga target
produksi bisa lebih ter-realistis dan untuk jumlah penebaran bibit belut
di air bersih bisa lebih besar (bisa 10 bahkan sampai 30 kali lipat
dibanding dengan penebaran benih di media lumpur).
Parameter Belut
Suhu | Oksigen | pH | jumlah telur | |
---|---|---|---|---|
26-28 | >2 | 6-7 | 500-1000 |
Keunggulan dan Kelebihan Bidudaya Belut Di Air Bersih
• Belut Mudah Dikontrol
Kemudahan dalam melakukan pengontrolan terhadap belut yang dibesarkan,
selain itu jika ada belut yang terlihat sakit atau mati, akan mudah
terlihat sehingga bisa segera diambil dari kolam budidaya.
• Penebaran Benih Belut Lebih Banyak
- Budidaya Belut dengan media air bersih memungkinkan pembudidaya untuk meningkatkan jumlah belut yang di besarkan dikolam hingga bisa mencapai 30 kali lipat per m2 di banding budidaya belut di media lumpur. Dalam Budidaya belut di air bersih berdasarkan uji coba, untuk ukuran 1m2 bisa ditebar benih belut 30kg, sedangkan di media lumpur penebaran benih untuk ukuran 1 m2 hanya bisa kita tebar 1kg maksimal 1,5kg,
• Meminimalkan Angka Kanibalisme
- Seperti binatang-binatang lainnya, belut yang dibesarkan di dalam air yang berlumpur terutama belut jantan atau belut yang sudah mencapai umur 6-8 bulan, akan memperlakukan habitat tempatnya bernaung sebagai daerah kekuasaannya. bila merasa terusik oleh belut yang lain dan daerah kekuasaannya terancam, belut tersebut akan saling serang menyerang.
- Belut yang dipelihara di media air bersih tanpa lumpur, karena antara belut satu dengan yang lainya justru saling membutuhkan, dalam metode budidaya belut di air bersih, badan belut adalah sebagai tempat untuk saling melindungi dan sebagai tempat persembunyian.
• Lebih Effisien Dan Effektif
Belut yang sudah kita kenal dengan gaya hidupnya yang selalu bersembunyi
didalam lumpur yang berair. Namun hal yang sebenarnya dimana ada lobang
belut yang masih ada belutnya disitu pasti akan terdapat air yang
jernih. Dengan adanya hal tersebut berarti syarat hidup belut adalah di
air jernih (air bersih), dan tanpa lumpurpun masih bisa hidup dan bisa
dibesarkan. Budidaya belut di air bersih (air jernih) tanpa lumpur
memungkinkan para pembudidaya tidak akan kerepotan karena harus mencari
jerami, debog pisang ataupun lumpur sebagai medianya namun dengan
budidaya belut di air bersih cukup dengan air yang jernih saja dan dalam
budidaya belut di air bersih juga akan menghemat lahan karena dalam
pembikinan kolam dengan media air bersih, bisa disusun menjadi 3 tingkat
atau lebih. dalam pemberian pakan di media air bersih juga tidak
cuma-cuma(mubadzir) karena setiap kita tebar pakannya, belut akan
melihat sehingga belut akan langsung memangsanya.
Faktor-fator Utama Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
Beberapa Fator-faktor Utama Yang Harus Kita perhatikan Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih
antara lain :
Air
- Air yang digunakan harus selalu dikontrol dengan suhu optimal 25-28 derajat C
- air yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya
- kolam harus ada sirkulasi air walau dengan debit yang sangat kecil (ada yang masuk dan ada yang keluar)
- Jika kolam budidaya belut tidak ada sirkulasi air dan pembuangan, air akan cepat kotor/keruh, maka kita harus sering mengganti air paling tidak selama 2 atau 3 hari sekali
Pakan
Jika pemberian pakan pada belut kurang, maka bisa menimbulkan sifat
kanibalisme pada belut kita dan kita juga akan rugi karena
pertumbuhannya akan lama. Selama belut masih mau makan dengan pakan
tersebut jangan beralih ke pakan yang lain secara total, kecuali belut
mau makan dengan pakan yang kita berikan, jika belut tidak mau makan
dengan pakan yang kita berikan, kembalilah kepakan yang sebelumnya.
Jenis-jenis pakan belut antara lain:
cacing lor, cacing merah,
cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas,
berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan
masih banyak yang lainnya.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan terkait bibit belut yang berkualitas.
1. Bibit yang digunakan sehat dan tidak terdapat bekas luka
Luka pada bibit belut dapat terjadi akibat disetrum, pukulan benda
keras, atau perlakuan saat pengangkutan. Umumnya, bibit yang diperoleh
dengan cara disetrum cirinya tidak dapat langsung terlihat, tetapi baru
diketahui 10 hari kemudian. Salah satu ciri-cirinya terdapat bintik
putih seperti garis di permukaan tubuh yang lama-kelamaan akan memerah
dan pada bagian dubur berwarna kemerahan. Bibit yang disetrum akan
mengalami kerusakan syaraf sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.
2. Bibit terlihat lincah dan agresif
Bibit yang yang selalu mendongakan kepalanya keatas dan tubuhnya sudah
membalik sebaiknya diambil saja karena belut yang sudah seperti ini
sudah tidak sehat dan lama kelamaan bisa mati. belut yang sehat
mempunyai ciri-ciri: tenang tapi lincah, belut akan mengambil oksigen
keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.
3. Penampilan sehat yang dicirikan, tubuh yang keras dan tidak lemas pada waktu dipegang
pada waktu kita memegang belut tentunya kita akan bisa merasakan
keadaannya, bila belut tersebut bila kita pegang tetap diam/lemas atau
tidak meronta/tidak ada perlawanan ingin lepas, sebaiknya belut
dipisahkan, karena belut belut yang seperti ini kurang sehat. Dan
sekaliknya jika kita pegang badannya terasa keras dan selalu meronta
ingin lepas dari genggaman tangan kita, belut yang mempunyai ciri
seperti ini layak kita budidayakan.
4. Ukuran bibit seragam dan dikarantina terlebih dahulu
Bibit yang dimasukkan ke dalam wadah pembesaran ukurannya harus seragam.
Hal ini dilakukan untuk menghindari sifat kanibalisme pada belut. Bibit
yang berasal dari tangkapan alam harus disortir dan dikarantina.
Tujuannya untuk menghindari serangan bibit penyakit yang mungkin terbawa
dari tempat hidup atau kolam pemeliharaan belut sebelumnya dan untuk
pemilihan belut yang sehat dan tidak sehat. Caranya adalah dengan
memasukkan bibit belut ke dalam kolam atau bak yang diberi air bersih
biarkan belut tenang dulu (kurang lebih 1 jam) kemudian berilah kocokan
telur dicampur dengan madu 1 jam kemudian penggantian air dilakukan dan
biarkan belut sampai bener-bener tenang diamkan kurang lebih 1 hari 1
malam kemudaian masuk bibit kekolam pembesaraan.
Mempersiapkan Pembesaran
Langkah Awal
Langkah awal untuk melakukan usaha budidaya belut di air bersih adalah
memelihara pakan, dalam melakukan usaha budidaya belut,jika kita tidak
ingin mengalami kendala terutama masalah pakan dan kita juga akan bisa
mengurangi biaya operasional usaha ini, lakukanlah langkah awal ini
yaitu 3 atau 4 bulan memelihara pakannya terlebih dahulu sebelum kita
menebar bibit belut.
Belut adalah binatang air yang selalu mengeluarkan lendir dari tubuhnya
sebagai mekanisme perlindungan tubuhnya yang sensitif. Lendir yang
keluar dari tubuh belut cukup banyak sehingga lama kelamaan bisa
mempengaruhi derajad keasaman (pH) air tempat hidupnya. pH air yang
dapat diterima oleh belut rata-rata maksimal 7. Jika pH dalam air tempat
pembesaran telah melebihi ambang batas toleransi, air harus
dinetralkan, dengan cara menggati ataupun mensirkulasikan airnya. Dengan
demikian, kolam/tempat pembesaran harus dilengkapi dengan peralatan
yang memungkinkan untuk penggantian atau sirkulasi air.
Ada beberapa macam tempat yang dapat digunakan untuk untuk budidaya
belut di air bersih (air bening) tanpa lumpur di antaranya: kolam
permanen (bak semen), bak plastik, tong (drum).
Dalam Budidaya Belut dengan menggunakan media lumpur dalam wadah/tempat
dan ruangan 5X5 meter, hanya bisa dibuat untuk 1 kolam saja berbeda
dengan Budidaya belut diair bersih dengan wadah dan Ruangan 5X5 meter,
bisa dikembangkanya 3 Kali lipat dari wadah budidaya itu sendiri, karena
dalam budidaya air bersih kita hanya memerlukan ketinggian air 30 Cm,
maka tempat budiaya kita bisa tingkat menjadi 3 susun atau 3 apartemen.
0 comments:
Posting Komentar